Mengenang Buya Syafi’i Ma’arief dan K.H. Abas Muin dalam Larik Puisi.

Penulis: Akbar_AP223

Sahabat Budiman!…
Tempo hari lalu, bangsa kita melepas dua sosok penting pergi kepada haribaan Tuhan. Betapapun lebih besar jasanya bagi agama, tetapi di dalam masyarakat umum, kita mengenal keduanya sebagai orang-orang yang menjunjung tinggi toleransi di tengah maraknya radikalisme sempit pada zaman sekarang ini. Keduanya adalah Buya Syafi’i Ma’arief dan Kiai Haji Abas Muin. Dalam berbagai pemberitaan, seperti yang diunggah Terminal Mojok dan Zona Surabaraya Raya di website-nya, beliau berdua wafat pada hari yang sama. Hanya berbeda waktu dan tempat saja.

Meski latar belakang ormasnya berbeda, tapi jasanya bagi kemanusiaan dan keagamaan berskala nasional, patut diapresiasi. Nah, pada kesempatan yang menyenangkan kali ini, ijinkan saya untuk memuat sebuah puisi pendek yang semoga dapat menyampaikan rasa kehilangan saya terhadap beliau berdua.

Note, sebelum lanjut membaca:

Nama ormas sengaja tidak disebut, agar tidak menimbulkan perpecahan. Lebih lengkap, silakan kalian telusuri sendiri dalam mesin pencari di internet!

 

Guru Bangsaku

Puisi: Akbar AP

Baca Juga:  Puisi Nobel Asmara

 

Buyaku.
Pilu hatiku mengenang dirimu.
Pedih nurani merelakanmu.
Sesak napas ini belajar menerima.
Kepergian seorang yang cerdik pandai lagi mulia.

Buyaku.
Hari ini engkau berpulang dengan tenang.
Meski mungkin sempat sakit mengerang.
Pada ruang yang diliputi ketegangan akibat bebunyian.
Alat pengukur jantung, infus, dan lalu-lalang ahli diagnosis.

Engkaulah guru bangsa, tauladan umat Islam senusantara.
Engkaulah permata elok di antara pelangi keberagaman telatah khatulistiwa.
Engkau jualah suluh penerang, yang memandu menuju jalan lurus, meski harus payah menempuh cobaan yang berliku..

Semoga hadirmu membuahkan generasi pecinta dan perindu samudra ilmu.
Jasamu tidak akan pernah berbalas secara pantas.
Kecuali dengan doa dan kebaktian berupa mengenangmu dengan melanjutkan estafet warisan kebaikan amal-amalmu.
Lapanglah kuburmu, duhai guru bangsaku.

Bantul, 27 Mei 2022

===

Demikian, terima kasih atas segala perhatian. Jika masih terdapat banyak kekurangan, mohon dimaafkan.

#SalamSantun
#SalamMandiri

 

Akbar_AP223
Author: Akbar_AP223

Seorang pembelajar. Yang bermimpi ingin menjadi pendekar yang dermawan. Mampu mengarungi samudra kekurangan dengan bahtera keyakinan & bekal wawasan yang berusaha selaras di dalam aliran yang dinamis.

Baca Juga:  Ngobrol Santai Seputar Dampak Kata Terserah
Kemudian, saya berasal dari Yogyakarta, kota yang berisi aneka rasa manis, serta semoga bisa menyajikan kenangan dan kebermanfaatan yang manis.

Satu pemikiran pada “Mengenang Buya Syafi’i Ma’arief dan K.H. Abas Muin dalam Larik Puisi.”

Tinggalkan Balasan

error: Konten terlindungi !!