Notepad Terasa Berat Saat Membuka File Besar? Ini Dia Solusi Simpel yang Sering Terlupakan

Halo, Infi Friends! Apa kabar? Kali ini, aku datang bawa tips yang mungkin sering luput dari ingatan kita semua. Apa itu?
Bagi kalian pengguna Windows 11 (atau bahkan Windows 10), mungkin pernah mengalami Notepad terasa berat atau lambat saat kita bernavigasi di dokumen berisi banyak teks, padahal  semua efek animasi Windows sudah dimatikan, RAM masih cukup lega dan aplikasi lain berjalan normal. Jadi, apa penyebabnya?

Ternyata, ada satu fitur sederhana di Notepad yang bisa membuat performa notepat itu melambat, lho. Terutama saat membuka file yang berisi banyak teks. Bagi kita pengguna screen reader, hal ini pasti sangat menyebalkan, kan?
Nah, nama fiturnya adalah Word Wrap alias pembungkus teks otomatis. Kalian pernah mendengar fitur ini nggak, Infi Friends?

Apa Itu Word Wrap?

Secara sederhana, Word Wrap adalah fitur visual yang membuat teks panjang dalam satu baris otomatis dibagi ke beberapa baris di layar agar tetap terlihat penuh dalam jendela Notepad — tanpa perlu menggulir ke kanan (scroll horizontal).
Namun, bagi kita pengguna screen reader, Word Wrap tidak memberikan manfaat nyata dalam hal navigasi teks. Screen reader seperti NVDAA/JAWS tetap membaca konten baris demi baris berdasarkan logika teks, bukan visual layar.
Nah, fitur ini bisa menjadi beban tambahan yang tidak terlalu terasa manfaatnya, justru malah mempengaruhi kecepatan Notepad itu sendiri saat digunakan.

 

Mengapa Word Wrap Bisa Membuat Notepad Lemot?

Ketika Word Wrap aktif, sistem harus:

  • Menganalisis seluruh isi file untuk menentukan di mana teks perlu dipotong (dibungkus),
  • menyesuaikan ulang posisi setiap baris sesuai ukuran jendela,
  • terus-menerus memperbarui tampilan saat jendela diperbesar atau diperkecil.

    Semua proses ini berjalan di latar belakang dan sangat terasa saat kamu membuka file teks besar seperti file log, data, atau transkrip panjang. Ini bisa membuat Notepad menjadi sangat lambat atau bahkan tidak merespons sama sekali untuk beberapa saat.

 

Itu yang kualami Ketika aku baru saja me-reset windows di laptop-ku. Sebelum windows di-reset, notepad masih baik-baik saja. Tidak ngadat, lemot ataupun sampai not responding.

Namun, setelah aku me-reset windows, notepad jadi sangat berat Ketika aku coba buka file yang berisi banyak teks. NVDA menjadi tersendat, saat bernavigasi di tulisan menjadi tidak mulus, dan sampai pada akhirnya notepad not responding.

 

Solusi: Matikan Fitur Word Wrap

Lalu, yang kulakukan kemudian adalah menjelajahi menu bar di notepad. Mengulik setiap setting yang mungkin berkaitan dengan permasalahanku ini.

Sampai pada akhirnya, aku menemukan word wrap, lantas aku penasaran. Apakah gara-gara ini notepad-ku menjadi berat, ya?

Ternyata, setelah kucoba untuk mematikan fitur word wrap, notepad-ku menjadi ringan saat digunakan, Infi Friends. Barangkali, Untuk pengguna screen reader, mematikan Word Wrap adalah salah satu cara paling efektif agar Notepad kembali ringan dan responsive.

 

Langkah-langkah Mematikan Word Wrap:

  1. Buka aplikasi Notepad, tentu saja.
  2. Setelah notepad terbuka, tekan Alt, lalu gunakan panah kanan/kiri untuk mencari tab View.
  3. Gunakan panah bawah untuk menelusuri opsi, cari Text Wrap.
  4. Hapus tanda centangnya dengan menekan spasi.

    Nah, selamat! Sekarang kalian sudah bebas dari jeratan notepad yang berat, Infi Friends

Sangat simpel, bukan?

Untuk kamu yang menggunakan JAWS, NVDA, atau pembaca layar lainnya, penting untuk tahu bahwa fitur Word Wrap meskipun berguna secara visual, tidak memberikan dampak berarti pada pengalaman membaca berbasis suara—dan bahkan bisa menghambat kinerja saat berurusan dengan file besar.

Jadi, kalau Notepad kamu terasa berat, nonaktifkan Word Wrap bisa jadi solusi yang paling cepat dan mudah!

Selamat mencoba, Infi Friends!
Jangan lupa untuk sharing-sharing kalau kamu punya trik lain yang bisa mempermudah hidup, ya!

 

SoundBoard Script: Solusi Budgetless Buat Sound FX Live Streaming Kamu

Halo infifriends!
Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk membeli sound card demi mengakomodasi kebutuhan sound FX ketika live streaming dengan teman-teman, atau saat main game?

Beberapa waktu lalu, saya juga memikirkan hal yang sama. Tapi alih-alih membeli sound card, saya justru membuat sebuah script sederhana yang simpel dan mudah dimengerti—untuk melakukan hal yang sama hanya dengan keyboard laptop. Ini budgetless, dan juga open-source. Infifriends juga bisa berkontribusi dengan menambahkan fitur-fitur baru, selama tetap mengikuti aturan yang ada, ya! 😊


Apa itu SoundBoard script?

SoundBoard script adalah soundboard ringan yang dibangun dengan AutoHotkey.
Script ini memungkinkan kamu untuk mengatur file suara ke dalam tombol-tombol hotkey tertentu, dan semuanya bisa dikustomisasi dari file save.ini, tanpa perlu compile ulang atau menjalankan ulang kode.

Fitur Utama

  • Custom Hotkeys: Bebas atur tombol pemicu (misal Ctrl/Alt, bisa diganti).
  • Konfigurasi Simpel: Semua pengaturan ada di file save.ini.
  • Simpan & Muat Ulang: Simpan pengaturan tanpa perlu restart script.
  • Ringan dan Mandiri: Tanpa library tambahan, cukup AutoHotkey.

Cara Kerja

  1. Semua hotkey dan file suara dibaca dari file save.ini.
  2. Tombol modifier seperti Ctrl, Alt, dan lainnya bisa kamu atur sendiri.
  3. Ada dua jenis aksi utama:
    • Browse: Tekan Ctrl + [Tombol Kamu] untuk memilih file suara.
    • Play: Tekan Alt + [Tombol Kamu] untuk memutar suara tersebut.

Default Control

Aksi Kombinasi Tombol Deskripsi
Browse Sound Ctrl + [Tombol] Pilih file suara
Play Sound Alt + [Tombol] Mainkan file suara
Save Mapping Ctrl + Alt + Shift + S Simpan pengaturan saat ini
Exit Script Ctrl + Win + Alt + X Keluar dari soundboard

Contoh save.ini

[Settings]
ControllerModifier=^
SoundModifier=!

[GeneralHotkeys]
SaveKey=^!+s
ExitKey=^#!x

[h1]
key=F1
path=C:\Sounds\sound1.wav

[h2]
key=F2
path=C:\Sounds\sound2.wav

Cara Menggunakan

  1. Untuk pengguna biasa: cukup unduh file dari tautan di bawah dan langsung jalankan file .exe-nya.
  2. Bagi developer: gunakan AutoHotkey v1.1 atau yang lebih baru untuk menjalankan atau mengedit soundboard.ahk.
  3. Pastikan file save.ini tersedia di folder yang sama. Edit isinya untuk mengatur hotkey dan jalur file suara sesuai keinginan, seperti dijelaskan pada bagian contoh di atas.
  4. Jalankan script atau executable, dan nikmati soundboard kamu!

⚠️ Catatan Penting

Windows Defender kadang bisa salah mendeteksi file .exe hasil kompilasi AutoHotkey sebagai ancaman, terutama jika ukuran filenya kecil. Jika kamu mengalami hal ini, cukup whitelist file tersebut di Defender.

Requirements

  • Windows OS
  • AutoHotkey v1.1 atau lebih baru (untuk pengembangan atau menjalankan script mentah)

Lisensi

Proyek ini menggunakan MIT License.
Kamu bebas menggunakan, memodifikasi, dan mendistribusikan ulang software ini—bahkan untuk tujuan komersial—selama menyertakan informasi lisensi asli.
Software disediakan “apa adanya”, tanpa jaminan apa pun.

Dukung Proyek Ini

Kalau infifriends merasa script ini berguna, kamu bisa dukung perkembangan project ini dan project-project keren lainnya di masa depan lewat PayPal:
👉 Donate via PayPal

📦 Unduh Sekarang


Dibuat dengan 💡 dan kode oleh Rafli
Leaping over limits, one project at a time. ♾

Halo infifriends!
Apakah kamu sedang mempertimbangkan untuk membeli sound card demi mengakomodasi kebutuhan sound FX ketika live streaming dengan teman-teman, atau saat main game?

Beberapa waktu lalu, saya juga memikirkan hal yang sama. Tapi alih-alih membeli sound card, saya justru membuat sebuah script sederhana yang simpel dan mudah dimengerti—untuk melakukan hal yang sama hanya dengan keyboard laptop. Ini budgetless, dan juga open-source. Infifriends juga bisa berkontribusi dengan menambahkan fitur-fitur baru, selama tetap mengikuti aturan yang ada, ya! 😊


Apa itu SoundBoard script?

SoundBoard script adalah soundboard ringan yang dibangun dengan AutoHotkey.
Script ini memungkinkan kamu untuk mengatur file suara ke dalam tombol-tombol hotkey tertentu, dan semuanya bisa dikustomisasi dari file save.ini, tanpa perlu compile ulang atau menjalankan ulang kode.

Fitur Utama

  • Custom Hotkeys: Bebas atur tombol pemicu (misal Ctrl/Alt, bisa diganti).
  • Konfigurasi Simpel: Semua pengaturan ada di file save.ini.
  • Simpan & Muat Ulang: Simpan pengaturan tanpa perlu restart script.
  • Ringan dan Mandiri: Tanpa library tambahan, cukup AutoHotkey.

Cara Kerja

  1. Semua hotkey dan file suara dibaca dari file save.ini.
  2. Tombol modifier seperti Ctrl, Alt, dan lainnya bisa kamu atur sendiri.
  3. Ada dua jenis aksi utama:
    • Browse: Tekan Ctrl + [Tombol Kamu] untuk memilih file suara.
    • Play: Tekan Alt + [Tombol Kamu] untuk memutar suara tersebut.

Default Control

Aksi Kombinasi Tombol Deskripsi
Browse Sound Ctrl + [Tombol] Pilih file suara
Play Sound Alt + [Tombol] Mainkan file suara
Save Mapping Ctrl + Alt + Shift + S Simpan pengaturan saat ini
Exit Script Ctrl + Win + Alt + X Keluar dari soundboard

Contoh save.ini

[Settings]
ControllerModifier=^
SoundModifier=!

[GeneralHotkeys]
SaveKey=^!+s
ExitKey=^#!x

[h1]
key=F1
path=C:\Sounds\sound1.wav

[h2]
key=F2
path=C:\Sounds\sound2.wav

Cara Menggunakan

  1. Untuk pengguna biasa: cukup unduh file dari tautan di bawah dan langsung jalankan file .exe-nya.
  2. Bagi developer: gunakan AutoHotkey v1.1 atau yang lebih baru untuk menjalankan atau mengedit soundboard.ahk.
  3. Pastikan file save.ini tersedia di folder yang sama. Edit isinya untuk mengatur hotkey dan jalur file suara sesuai keinginan, seperti dijelaskan pada bagian contoh di atas.
  4. Jalankan script atau executable, dan nikmati soundboard kamu!

⚠️ Catatan Penting

Windows Defender kadang bisa salah mendeteksi file .exe hasil kompilasi AutoHotkey sebagai ancaman, terutama jika ukuran filenya kecil. Jika kamu mengalami hal ini, cukup whitelist file tersebut di Defender.

Requirements

  • Windows OS
  • AutoHotkey v1.1 atau lebih baru (untuk pengembangan atau menjalankan script mentah)

Lisensi

Proyek ini menggunakan MIT License.
Kamu bebas menggunakan, memodifikasi, dan mendistribusikan ulang software ini—bahkan untuk tujuan komersial—selama menyertakan informasi lisensi asli.
Software disediakan “apa adanya”, tanpa jaminan apa pun.

Dukung Proyek Ini

Kalau infifriends merasa script ini berguna, kamu bisa dukung perkembangan project ini dan project-project keren lainnya di masa depan lewat PayPal:
👉 Donate via PayPal

📦 Unduh Sekarang


Dibuat dengan 💡 dan kode oleh Rafli
Leaping over limits, one project at a time. ♾

Wake Speaker: Solusi Simpel untuk Masalah Speaker Tertidur di NVDA

Halo Infi Friends,

Pernah nggak sih kamu merasa kesal karena speaker atau headphone Bluetooth kamu tiba-tiba mati sendiri saat kamu lagi nggak pakai NVDA untuk bicara? Kalau iya, berarti kamu harus kenalan dengan Wake Speaker, sebuah add-on sederhana tapi sangat berguna untuk pengguna NVDA.

Add-on ini dikembangkan oleh David CM, seorang pengembang yang cukup aktif menciptakan solusi-solusi keren di dunia aksesibilitas, khususnya NVDA. Tujuan dari Wake Speaker ini sangat jelas: menjaga speaker kamu tetap “terjaga” alias tidak masuk mode tidur otomatis yang biasanya terjadi ketika tidak ada aliran audio.

Kenapa Wake Speaker Dibuat?

Ide pembuatan Wake Speaker muncul karena kebutuhan pribadi sang pengembang. Headphone Bluetooth yang ia gunakan ternyata butuh jeda aliran audio sesekali agar bisa tetap berada dalam mode latensi rendah. Tanpa itu, latensi akan meningkat atau bahkan audio bisa terputus sewaktu-waktu. Dari situlah lahir Wake Speaker, sebagai solusi untuk menjaga agar audio stream terus aktif meskipun NVDA sedang tidak bicara.

Apa Sebenarnya yang Dilakukan Wake Speaker?

Wake Speaker bekerja dengan mengeluarkan suara white noise (semacam suara putih statis) dengan volume sangat rendah. Tujuannya? Supaya sistem tetap mendeteksi adanya aliran audio, sehingga speaker atau headphone kamu tidak masuk mode hemat daya. Solusi simpel, tapi efektif.

Cara Menggunakan dan Mengatur Wake Speaker

Setelah kamu menginstal add-on ini, secara default Wake Speaker akan langsung aktif. Tapi kamu bisa mengatur berbagai opsinya sesuai kebutuhanmu. Berikut penjelasan fitur-fiturnya:

  • Enable Wake Speaker: Centang opsi ini untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi utama add-on. Kalau dinonaktifkan, opsi-opsi berikutnya tidak akan muncul.
  • Listen voice and beep signals: Opsi ini aktif secara default. Kamu bisa menonaktifkannya jika mengalami gangguan dengan add-on lain. Perlu diketahui, opsi ini memodifikasi fungsi inti NVDA. Kalau kamu menonaktifkan opsi ini, Wake Speaker akan terus mengeluarkan white noise sepanjang sesi NVDA tanpa jeda. Ini bisa berdampak pada daya tahan baterai perangkat audio kamu. Jangan lupa restart NVDA setelah mengubah pengaturan ini. Opsi-opsi berikut juga akan nonaktif jika kamu menonaktifkan fitur ini.
  • Sleep After (seconds): Mengatur berapa detik Wake Speaker akan menunggu sejak suara terakhir dari NVDA sebelum menghentikan suara white noise. Default-nya 60 detik.
  • Noise volume: Mengatur seberapa keras volume white noise yang dikeluarkan. Default-nya 0. Kamu bisa menaikkannya jika volume 0 tidak cukup untuk menjaga perangkatmu tetap aktif.
  • Try to pause noise after (Seconds): Opsi ini akan mencoba menghentikan suara white noise setelah sejumlah detik yang kamu tentukan. Add-on akan mengecek apakah tidak ada suara lain dari NVDA sebelum mem-pause audio. Kalau kamu tidak butuh fitur ini, biarkan saja nilainya 0.
  • Pause length (MS): Mengatur durasi jeda audio dalam milidetik. Hanya berpengaruh jika opsi sebelumnya aktif.

Kamu juga bisa menetapkan shortcut sendiri untuk mengaktifkan atau menonaktifkan add-on ini melalui menu Input Gestures di NVDA.

Kesimpulan

Buat kamu yang sering menggunakan NVDA dengan perangkat audio yang mudah tertidur, Wake Speaker adalah solusi praktis dan ringan yang bisa kamu andalkan. Tidak perlu lagi kesal karena headphone Bluetooth mati sendiri atau suara NVDA tiba-tiba hilang karena speaker belum siap.

Kamu bisa langsung unduh Wake Speaker melalui halaman download ini, dan jangan lupa cek juga halaman GitHub resminya untuk melihat pembaruan atau ikut berkontribusi.

Selamat mencoba, dan semoga perangkat audionya nggak tidur-tidur lagi ya, Infi Friends!